Pengertian dan Istilah.
Hydroseeding berasal dari kata "Hydro" yang artinya air dan "seeding" berarti benih. hydroseeding adalah metode revegetasi dengan mencampurkan biji benih tanaman, fiber, dan nutrient yang di formulasi khusus dicampur dan diaduk sedemikian rupa didalam tank hydroseeding bersama dengan media air sehingga campuran menjadi homogen, dan selanjutnya disemprotkan kepermukaan lahan revegetasi sehingga material dan biji tersebar secara merata. jenis biji tanaman yang diaplikasikan disesuaikan dengan kebutuhan dan peruntukan area yang akan di aplikasi.
Sejarah Hydroseeding.
Hydroseeding pertama kali diaplikasikan sekitar tahun 1950 an di Amerika dan pada tahun 1960 berkembang ke Negara Inggris dan Australia, hydroseeding diaplikasikan pada kondisi area yang kritis dan tandus. Sejalan dengan perkembangannya pada tahun 1999 hydroseeding pertama kali di aplikasikan di indonesia dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan industri pertambangan. Kebutuhan penanganan yang cepat dengan tingkat keberhasilan yang tinggi pada area bukaan tambang sangat diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan terbsebut maka kehadiran teknologi hydroseeding menjadi soluasi sebagai moderenisasi metode reklamasi di indonesia khususnya pada area Tambang. Teknologi hydroseeding sangat efektif dan efisien untuk diaplikasikan pada berbagai sektor pekerjaan, yaitu ;
Infrastruktur jalan raya, rel kereta, jalan toll ; penghijauan atau penanaman rumput dan jenis pohon sebagai buffer antara area jalan raya dengan area pemukiman
Lanscaping : untuk pembuatan taman kota, area pemukiman, pembuatan taman pada area perumahan, perkantoran dan sekolah
Lapangan Olah Raga : pembuatan lapangan sepak bola, lapangan golf, dll
Padang penggembalaan ; aplikasi untuk padang penggembalaan sangat efektif dikerjakan dengan menggunakan hydroseeding, aplikasi kombinasi berbagai jenis tanaman rumput dan lagume untuk mencukupi kebutuhan gizi dan protein bagi pakan ternak.
Reklamasi tambang : hydroseeding juga sangat tepat diaplikasikan pada area tambang untuk mempercepat prosess perbaikan fungsi lingkungan, kombinasi jenis benih yang diapliksikan sangat flexibel sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya, mulai dari jenis fast growing, nativ species, jenis biji tanaman pohon atau buah buahan. semua jenis benih dapat dikombinasikan sehinga hasil revegetasi menyerupai hutan sekunder. kombinasi ini tentunya dengan memperhatikan hubungan simbiosis antar jenis species yang akan diaplikasikan.
Benefit yang diperoleh dengan aplikasi Hydroseeding Green Persada Enviro
Revegetasi dengan metode hydroseeding pada area tambang merupakan metode yang cepat dan tepat dalam menangani berbagai tingkat kesulitan pada area tambang, keuntungan yang didapat dengan metode ini adalah sebagai berikut ;
- Efisiensi waktu, dengan 1 unit hydroseeding akan mampu mengerjakan area dengan kecepatan tanam 20 – 30 ha per bulan. Kecepatan respon pertumbuhan tanaman yang cepat dan dalam jangka waktu 3 – 6 bulan permukaan lahan dapat tercover vegetasi, sehingga akan mengurangi terjadinya resiko erosi.
- Efisiensi biaya, minimalisir penggunaan tanah subsoil/topsoil ketebalan lapisan minimal 30 cm atau tanpa topsoil sekalipun dengan tetap memberikan jaminan keberhasilan
- Tepat untuk penanganan pada berbagai kondisi area ;
- Pengerjaan area pada berbagai jenis tanah (send, clay, sub soil)
- Pengerjaan pada berbagai tingkat kemiringan lahan (area sloop) dari 30o hingga 50o.
- Dapat menjangkau area tanam hingga 100 meter, dengan bantuan selang.
- Jarak semprot optimal dengan menggunakan cannon dapat mencapai 70 meter
- Hydroseeding merupakan teknik yang tepat, guna meningkatkan ketersediaan hara tanah. Komposisi campuran nutrient organic dalam bentuk cair akan terinfiltrasi secara langsung ke dalam lapisan tanah dan menyebar secara merata ke permukaan lahan, dengan aktifitas mikrobia yang ada dalam cairan nutrient tersebut akan membantu ketersediaan hara untuk tanaman, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Kehadiran bintil akar (nodule) pada tanaman hasil hydroseeding menunjukkan adanya hubungan mutualisme antara system perakaran dengan bakteri penambat nitrogen (bakteri Rizobium) yang telah kami inokulankan pada mataterial mixs. Bakteri Rizobium hidup didalam akar tanaman yang selanjutnya membentuk nodule, akar tanaman legume menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Bintil-bintil akar (nodule) akan melepaskan senyawa nitrogen organik ketanah pada sekitar perakaran tanaman legume. Inokulasi bakteri Rizobium berasal dari nutrient organic yang menjadi campuran pada proses hydroseeding.
- Peningkatan kemampuan lahan dan fungsi lahan. Kombinasi berbagai species tanaman memiliki fungsi mutualisme antar species tanaman, sehingga ketersediaan biomasa organic dan nitrogen dapat tersedia secara alami sejalan dengan perkembangan tanaman.
- Kombinasi berbagai jenis species tanaman yang memiliki manfaat langsung sebagai penyetabil permukaan lahan dan memiliki manfaat jangka menengah sebagai pakan ternak yang kaya akan serat dan nilai protein tinggi, selain itu komposisi pepohonan yang ada dapat berperan sebagai perbaikan iklim mikro dan sekaligus memiliki nilai ekonomis di masa depan.
- Pengembangan ekonomi alternatif dapat dikembangkan sejalan dengan proses revegetasi pada area pasca tambang, peternakan sapi yang dilakukan baik dengan metode pengembalaan ataupun dengan metode feedlot (pemeliharaan dengan pola intensif), hanya akan terwujud bila ketersediaan pakan ternak dapat terpenuhi
- Pola pengembangan peternakan dapat dijadikan sebagai alternative pengembangan ekonomi non tambang atau sebagai langkah pengembangan community development terhadap warga sekitar areal pertambangan, sehingga menjelang masa berakhirnya tambang akan terjadi transformasi pengembangan ekonomi dari tambang menjadi non tambang, hal ini tentunya akan meningkatkan image positif bagi perusahaan tambang dan mempermudah proses penyerahan ke Pemerintah Daerah pada saat proses tambang telah berakhir.
Keunggulan Hydroseeding Green Persada Enviro
- Revegetasi yang dilakukan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi meskipun pada kondisi tanah yang kritis (miskin hara). Dengan tehnik yang tepat, revegetasi di areal pertambangan dapat dilakukan, sehingga hal ini akan berangsur memperbaiki kondisi fungsi lingkungan pada area Tambang.
- Percepatan perbaikan dan pemulihan kondisi fisika dan kimia tanah. Karena dalam komposisi material hydroseeding sudah dilengkapi dengan campuran berbagai macam bahan organik yang terfungsi sebagai penyuplai nutrisi bagi tanaman serta pemilihan spesies tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat (fast growing) dan adaptif terhadap lingkungannya.
- Covering lahan yang cepat di areal yang telah dilakukan hydroseeding mengurangi terjadinya resiko erosi dan sedimentasi.
- Tidak memerlukan biaya perawatan (maintenance) sehingga mengurangi beban pengeluaran biaya perusahaan tambang. Hal ini karena dalam metode hydroseeding tidak perlu penyiraman ataupun pemupukan secara berkala, sehingga biaya yang terjadi untuk operasional penyiraman dan pemupukan lanjutan tidak lagi diperlukan.
- Keragaman spesies yang bervariatif akan menunjang perbaikan kesuburan tanah dan lingkungan secara bertahap, dengan kombinasi jenis tanaman :
- Grass species (dari jenis species rumput)
- Legume species (dari jenis legume)
- Tree species (dari jenis pohon)
- Keragaman species tersebut mewakili covering lahan dan secara bertahap akan memperbaiki kondisi fisik dan kimia tanah secara menyeluruh, dan menunjang terbentuknya siklus hara secara alami
- Green Persada Enviro memiliki peralatan hydroseeding yang lengkap, persediaan benih yang cukup dan tenaga ahli yang berpengalaman sehingga menjamin keberhasilan pekerjaan hydroseeding yang dilaksanakan.
Link Terkait :